Kamis, 06 November 2014

Pengantar Bisnis Informatika

Pengantar Bisnis Informatika
SDM dan organisasi
 







Kelas : 4IA15
Nama Anggota Kelompok :
1.     Ayu Amizah
2.     Devie Eviani
3.     Lina Rosdiana
4.     Muhammad Yusuf


 







Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
Depok
2014

 I.      Organisasi
Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia).

Contoh sederhana organisasi :
Seorang pembuat kue mempekerjakan orang lain untuk membantu usahanya dan kemudian membagi tugas kepada masing-masing orang. Setiap orang memberikan laporan pekerjaannya kepada orang tertentu yang ditunjuk disebut pengorganisasian (organizing). Kemudian perusahaan juga memerlukan struktur organisasi, pola organisasi yang meliputi pembagian posisi dalam organisasi dan hubungan di antara posisi-posisi tersebut.
Diagram organisasi ialah diagram yang menggambarkan posisi dan hubungan dalam sebuah organisasi, mengungkapkan struktur organisasi suatu perusahaan. Contoh bagan organisasi yang tampak dalam gambar di bawah ini :
 
Bentuk Struktur Organisasi
1)      Fungsional
2)      Divisional
3)      Matriks
4)      Tim
5)      Jaringan

1)      Fungsional
Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Keunggulan Fungsional
Ø  Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
Ø  Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan
Ø  Kemajuan karier dalam departemen fungsional
Ø  Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
Ø  Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
Ø  Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kelemahan Fungsional
Ø  Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
Ø  Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
Ø  Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
Ø  Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
Ø  Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
Ø  Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan

2)      Divisional
Departemen dikelompokkan berdasarkan keluaran yang sama dalam suatu organisasi berupa barang, program atau jasa pada suatu pelanggan. Divisional dapat disebut juga sebagai struktur produk, struktur program atau struktur unit mandiri.
 
Keunggulan Divisional
Ø  Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
Ø  Memperhatikan kebutuhan konsumen. Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional
Ø  Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
Ø  Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
Ø  Pengembangan keterampilan manajemen umum
Kelemahan Divisional
Ø  Duplikasi sumberdaya lintas divisi
Ø  Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
Ø  Koordinasi yang buruk lintas divisi
Ø  Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
Ø  Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan

3)      Matriks
Organisasi yang menggunakan rantai perintah fungsional dan divisional secara serentak dalam bagian yang sama pada suatu organisasi. Terdapat dua rantai komando yaitu pegawai dan dua bos dimana pegawai yang dibawahi oleh dua supervisor sekaligus serta harus menyelesaikan tuntutan-tuntutan yang bertentangan dari bos-bos matriksnya.
 

Keunggulan Matriks
Ø  Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien dibandingkan pada hirarki tunggal
Ø  Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah
Ø  Pengembangan keterampilan manajemen umum dan spesialis
Ø  Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh divisi
Ø  Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
Kelemahan Matriks
Ø  Frustasi dan kebingungan dari rantai komando ganda
Ø  Konflik tinggi antara dua sisi matriks
Ø  Banyak pertemuan, lebih banyak diskusi daripada tindakan
Ø  Membutuhkan pelatihan hubungan manusia
Ø  Dominasi kekuatan oleh salah satu sisi matriks

4)      Tim
Organisasi membentuk serangkaian tim untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus dan untuk mengkoordinasikan departemen-departemen utama. Tim dapat memberikan cara bagi manager untuk mendelegasikan wewenang dan memberikan tanggung jawab pada pekerja tingkat yang lebih bawah serta menjadi lebih fleksibel dan responsive dalam lingkungan global yang penuh persaingan.

Keunggulan Tim:
Ø  Punya beberapa keunggulan struktur fungsional
Ø  Mengurangi hambatan antar departemen, meningkatkan kompromi
Ø  Mengurangi waktu untuk merespon, keputusan lebih cepat diambil
Ø  Moril yang lebih baik, antusiasme dari keterlibatan karyawan
Ø  Mengurangi biaya overhead administrasi rutin
Kelemahan Tim
Ø  Loyalitas ganda dan konflik
Ø  Waktu dan sumberdaya lebih banyak untuk pertemuan
Ø  Desentralisasi tidak terencana

5)      Jaringan
Organisasi menjadi suatu pusat yang kecil, terhubung secara elektronis dengan organisasi lainnya yang melakukan fungsi-fungsi vital. Departemen bersifat independen dan melayani kontrak dengan sentral untuk mendapatkan keuntungan.
Keunggulan Jaringan :
Ø  Daya saing global
Ø  Fleksibilitas tenaga kerja / tantangan
Ø  Mengurangi biaya administrative
Ø  Daya saing global
Ø  Fleksibilitas tenaga kerja / tantangan
Ø  Mengurangi biaya administrative
Kelemahan Jaringan
Ø  Tidak ada pengendalian langsung
Ø  Dapat kehilangan bagian organisasi
Ø  Lemahnya loyalitas karyawan
I.         Deskripsi dan Spesifikasi Tugas/Jabatan
Sebuah deskripsi jabatan merupakan satu pernyataan tertulis tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya, dan dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan. Deskripsi jabatan bukan sekedar menjelaskan tentang suatu jabatan, akan tetapi juga menjelaskan lebih lanjut tentang tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenang dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan setiap karyawan/pegawai yang memangku jabatan tersebut akan memahami batas-batas antara lain dari tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenangnya. Hal ini tentu untuk menghindari terjadinya overlapping antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lainnya.
Agar deskripsi jabatan yang dibuat dapat merupakan landasan atau pedoman pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, maka deskripsi jabatan yang dibuat haruslah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penetapan tugas-tugas antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lain dapat menimbulkan kesimpangsiuran atau overlapping. Oleh karena itu, maka penyusunan deskripsi jabatan untuk suatu jabatan tertentu tidak lepas dari format standar yang harus dipenuhi. Walaupun tidak terdapat format standar yang baku dan berlaku untuk semua organisasi, namun secara umum deskripsi jabatan memuat hal-hal sebagai berikut :
a.      Identifikasi jabatan
Bagian identifikasi jabatan memuat informasi-informasi tentang nama jabatan, kode jabatan, tanggal analisis, penyusun, dan dalam departemen apa.
b.      Ringkasan jabatan
Ringkasan jabatan hendaknya menggambarkan sifat umum dari jabatan, yaitu berupa fungsi dan kegiatan utamanya.
c.       Hubungan, tanggung jawab dan kewajiban
Bagian ini memperlihatkan hubungan pemegang jabatan dengan pihak atau bagian lain, baik di dalam organisasi maupun luar organisasi. Batas-batas tanggung jawab serta kewajiban utama jabatan itu juga perlu dijelaskan.
d.      Wewenang dari pemegang jabatan
Bagian ini menentukan batas-batas wewenag pemegang jabatan, termasuk wewenang pengambilan keputusannya dan batas-batas penganggarannya.

e.       Standar kinerja
Bagian ini menetapkan standar-standar yang diharapkan bisa dicapai oleh karywan pada masing-masing tugas dan tanggung jawab dari deskripsi jabatan.
f.       Kondisi kerja
Deskripsi jabatan juga akan merangkum kondisi kerja umum yang tercakup pada jabatan. Misalnya, masalah kebisingan, kondisi bahaya, dan suhu udara dalam ruang pekerjaan.

Spesifikasi jabatan (job specification) menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan itu dan faktor-faktor manusia yang diisyaratkan (Handoko : 1996). Di dalam spesifikasi jabatan ditentukan kemampuan dan bakat dasar yang harus dimiliki untuk menjalankan pekerjaan. Pada umumnya spesifikasi jabatan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas yang diikuti oleh kualifikasi definitive yang dibutuhkan dari calon yang memangku jabatan itu. Misalnya, tingkat pendidikan, keadaan fisik, pengetahuan dan kecakapan, status, jenis kelamin, umur, pengalaman, dan karakter.

A.   Sistem Penggajian
1. Struktur Organisasi
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan.. Jadi,Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
2. Sistem Penggajian
Masalah Gaji/Pendapatan/Imbalan Kerja bagi Karyawan merupakan hal yang sensitif dan berpengaruh langsung pada produktivitas kerja individu. Bagi Perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata-mata hanya untuk memenuhi Peraturan Pemerintah dalam kaitannya dengan Upah Minimum Regional (UMR), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk menciptakan “keseimbangan/ fairnesses” antara apa yang diberikan Karyawan pada Perusahaan diimbangi oleh apa yang diberikan Perusahaan untuk Karyawannya. Hal ini tampaknya sederhana, tetapi dalam prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi bila Perusahaan belum memiliki Sistem Gaji yang mengacu pada “obyektivitas” beban kerja (work load) bagi para karyawannya. Apabila Perusahaan telah memiliki Sistem Gaji melalui pendekatan metode tertentu yang bersifat kwantitatif, akan sangat membantu bagi peyelenggaraan pemeliharaan SDM.
Sistem Gaji dengan pendekatan “kwantitatif” pada umumnya akan lebih mudah diterima dan difahami bagi setiap pekerjaan memiliki nilai/skor sebagai hasil pembobotan.  Skor tersebut akan mencerminkan beban kerja bagi individu yang memangku pekerjaan tersebut.
Manfaat Sistem Penggajian
Manfaat Umum: Kemanfaatan sistem penggajian pada umumnya merupakan gabungan antara Tujuan Manajemen Perusahaan dan harapan para Karyawan seperti antara lain :
·         Sebagai daya tarik bagi tenaga kerja yang diperlukan oleh Perusahaan.
·         Memelihara keberadaan Karyawan untuk tetap bergabung dengan Perusahaan.
·         Merupakan “imbalan/kompensasi” yang setimpal atas prestasi yang telah diberikan Karyawan.
·         Mencerminkan adanya keadilan yang mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan perbedaan masing-masing kontribusinya pada Perusahaan.
·         Tidak bertentangan dengan peraturan Pemerintah.
·         Tidak melebihi kemampuan keuangan Perusahaan, tetapi juga cukup atraktif bagi perusahaan sejenis.

Manfaat Khusus : Dengan sistem penggajian yang mendasarkan diri pada “beban kerja” (work load) dan dilakukan pembobotan secara kwantitatif, maka akan diperoleh manfaat antara lain :
·         Terukur bagi setiap pekerjaan; karena masing-masing memiliki nilai/skor yang ditentukan atau disepakati secara bersama-sama.
·         Mudah dilakukan penyesuaian terhadap keadaan/perkembangan ekonomi terutama atas terjadinya laju inflasi tahunan.
·         Fair : karena sebanding dengan karya individu yang disumbangkan untuk tempat kerjanya.


3. Proses rekruitmen
Rekruitmen (penarikan) adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan utama di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan (Nawawi,2000:167). Berdasarkan pengertian tersebut bearti rukrutmen merupakan langkah pertama dalam rangka menerima seseorang dalam proses pengupahan. Proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, yaitu:
1.      Penyusunan strategi untuk merekrut
Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, di mana, dan kapan.
2.      Pencarian pelamar-pelamar kerja
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.
3.      Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok / penyaringan
Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.
4.      Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.




DAFTAR PUSTAKA




0 komentar:

Posting Komentar